Rabu, 27 November 2019

Kue Cucur

Sejarah Kue Cucur

Image result for sejarah kue cucur"

Kue Kucur atau Kucur (dalam bahasa Indonesia) atau kuih cucur (dalam bahasa Melayu), dan disebut khanom fak bua (ขนมฝักบัว) atau khanom jujun (ขนมจู้จุน or จูจุ่น) dalam bahasa Thailand, adalah kudapan tradisional di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia dan Thailand Selatan . Di Indonesia, kue kucur dapat ditemukan di seluruh pasar tradisional; akan tetapi, versi popularnya, adalah versi Betawi dari Jakarta.[1] Di Thailand Selatan, kue kucur sering dihidangkan di festival dan upacara pernikahan. Sementara, di Malaysia, istilah cucur lebih ditujukan untuk jenis kudapan goreng. Di Brunei dan Borneo Malaysia (Sabah dan Sarawak), kue cucur disebut sebagai Pinjaram.
Makanan pencuci mulut ini terbuat dari tepung beras dan gula aren yang digoreng. Kue cucur bersifat tebal menggembung seperti gunung di bagian tengah dan tipis di pinggirannya. Masyarakat Thailand percaya bahwa kue ini mirip dengan bunga lotus yang dapat tumbuh di kondisi yang sulit. Melambangkan cinta dari pasangan yang baru menikah yang akan semakin bertambah dan sukses dalam kehidupan pernikahan. Masyarakat Thailand suka menampilkan kue ini di upacara pernikahan atau menguntungkan, atau di festival apa pun. Terkadang, kue ini juga diberikan sebagai hadiah. Dalam konsumsinya, masyarakat Thailand biasanya memakan kue ini langsung setelah digoreng karena kue ini masih lembut dan berwarna-warni, dan wangi. Jika dibiarkan selama satu jam, kue ini akan lengket, membantet.

sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kue_cucur

 

0 komentar:

Posting Komentar

 

MASAK-MASAKAN YUK! Template by Ipietoon Cute Blog Design